Tanah kavling- memiliki tanah kavling tentu memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah memberikan pemasukan lewat jalur lain atau passive income. Melihat hasilnya yang lumayan menjanjikan, banyak orang yang memutuskan untuk membeli tanah.
Namun, jangan mudah tergiur dengan adanya tanah yang dijual dengan harga murah. Pastikan bahwa tanah yang akan dibeli adalah tanah yang bebas dari masalah maupun sengketa. Lalu, bagaimana cara mengecek tanah bermasalah atau tidak ? Simak artikel di bawah ini !
Ciri- ciri tanah bermasalah
Tanah kavling bermasalah dapat menjadi masalah serius bagi pembangunan rumah atau bisnis yang ingin dibangun di atasnya. Beberapa ciri-ciri tanah kavling bermasalah perlu diketahui sebelum memutuskan untuk membeli atau membangun di atasnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri tanah kavling bermasalah yang perlu diperhatikan:
1. Tanah Berbukit atau Berlereng
Tanah kavling yang berbukit atau berlereng dapat menjadi masalah jika tidak memperhitungkan kemiringannya dengan benar. Kemiringan yang terlalu curam atau tidak rata dapat membuat tanah mudah longsor atau tergerus air hujan. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan berbahaya bagi penghuni atau pengguna bangunan.
2. Tanah Berpasir
Tanah kavling yang berpasir dapat menjadi masalah jika tidak cukup kokoh atau tidak stabil. Tanah berpasir cenderung tidak stabil karena partikel pasir yang terus bergerak dan mudah longsor. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan bahkan dapat membahayakan keselamatan penghuni atau pengguna bangunan.
3. Tanah Berlumpur
Tanah kavling yang berlumpur dapat menjadi masalah jika tanah tidak cukup kokoh dan stabil. Tanah yang berlumpur cenderung kurang stabil karena kandungan air yang tinggi dan partikel lumpur yang terus bergerak. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan bahkan membahayakan keselamatan penghuni atau pengguna bangunan.
4. Tanah Bekas Tambang
Tanah kavling bekas tambang dapat menjadi masalah karena kemungkinan adanya sisa-sisa limbah tambang yang belum dibersihkan sepenuhnya. Sisa-sisa limbah tambang ini dapat mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.
5. Tanah Bekas Pertanian
Tanah kavling bekas pertanian dapat menjadi masalah jika tanah tercemar oleh pestisida atau bahan kimia lainnya. Penggunaan pestisida dalam pertanian dapat meninggalkan residu yang dapat merusak kualitas tanah dan air. Hal ini dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.
Ciri-ciri tanah bermasalah secara hukum
Tanah bermasalah secara hukum adalah tanah yang terkait dengan masalah hukum yang dapat memengaruhi hak kepemilikan atau penggunaannya. Beberapa ciri-ciri tanah bermasalah secara hukum antara lain:
1. Status kepemilikan yang tidak jelas
Tanah yang memiliki status kepemilikan yang tidak jelas dapat menjadi masalah hukum. Misalnya, tanah yang dijual oleh pihak yang tidak memiliki hak untuk menjual tanah tersebut.
2. Sengketa kepemilikan
Tanah yang terlibat dalam sengketa kepemilikan, baik antara keluarga, antara individu atau antara perusahaan, dapat dianggap sebagai tanah bermasalah secara hukum.
3. Tanah terlantar
Tanah yang tidak terurus dan terlantar dapat menjadi masalah hukum karena dapat disalahgunakan atau digunakan secara tidak sah oleh orang lain.
4. Tanah sengaja dikosongkan
Pemilik tanah yang sengaja meninggalkan tanahnya kosong untuk waktu yang lama, dapat mengakibatkan pihak lain mengklaim tanah tersebut melalui preskripsi.
5. Tanah dengan status hak guna bangunan (HGB) atau hak milik (HM) yang bermasalah
Status HGB atau HM yang bermasalah dapat menjadi masalah hukum yang serius. Misalnya, tanah yang dikuasai oleh orang lain yang tidak memiliki hak untuk menguasai tanah tersebut.
Baca juga : Bagaimana cara mengecek tanah bermasalah atau tidak
0 komentar:
Posting Komentar